Kamis, 27 Februari 2014

Soto Branggahan, dimana?



Mendengar istilah Soto Branggahan, apa yang terlintas di benak diri Anda? Barang? Tempat? Makanan? Jika belum jelas mari kita kupas satu per satu.

Soto, sroto, atau coto adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah sapi dan ayam, tapi juga kerbau dan kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki jenis soto sendiri, dengan resep yang berbeda-beda, misalnya Soto Kediri, Soto Madura, Soto Betawi, Soto Padang, Soto Bandung, Soto Sokaraja, Soto Banjar, Soto Makassar. Soto juga dinamai menurut bahannya, misalnya Soto ayam, Soto Babat, Soto Kambing. Karena ada beberapa jenis soto di Indonesia, masing-masing mempunyai cara penyajian yang berbeda-beda. Soto bisa dihidangkan dengan berbagai macam lauk, misalnya kerupuk, perkedel, emping melinjo, sambal, saus kacang, dan lain-lain. Dan ditambah pula dengan tambahan lainnya seperti sate telur pindang, sate kerang, jeruk limau, koya (campuran tumpukan kerupuk dengan bawang putih) dan lain-lain. Seperti kita ketahui bahwa makanan pokok orang Indonesia adalah nasi, sehingga soto biasanya dihidangkan dengan nasi sebagai menu utama. Namun, ada perbedaan dalam hal menu utama nasi tersebut. Kebanyakan soto dihidangkan secara terpisah dengan nasi, seperti Soto Betawi, Soto Padang, dan lain-lain. Namun, ada juga yang dihidangkan bersama dengan nasi atau soto campur nasi, misalnya Soto Kudus. Selain itu, ada juga soto yang dihidangkan dengan lontong atau nasi yang sudah dimasak dengan dibungkus daun pisang, misalnya Soto Makassar. Kemudian, ada juga yang memakai mi, dan bukan nasi sebagai menu pokoknya, misalnya Soto Mie Bogor.



“Soto Branggahan” begitulah banyak orang menyebut namanya merupakan wisata kuliner yang bertempat di Desa Branggahan Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri. Yang menjadi ciri khas dari Soto Branggahan adalah sotonya ayam kampung dengan kuahnya dari rempah-rempah yang bercampur dengan santan sehingga rasanya menjadi gurih. Hal ini juga yang membedakan dengan soto-soto pada lainnya yang cenderung berkuah bening.

Hal unik lainnya dalam penyajian Soto Branggahan adalah bila pedagang soto pada umumnya meletakkan sambal pada tempat yang terpisah dan sambalnya sudah dihaluskan, namun Soto Branggahan ini meletakkan sambalnya dibawah nasi, jadi ketika menyantap soto ini harus diaduk-aduk agar pedasnya merata.

Selain itu tempat penyajiannya pun tak kalah menarik, yakni disajikan pada mangkuk yang ukurannya tidak sebesar wadah penyajian soto pada umumnya, tetapi menggunakan mangkuk kecil yang menyerupai mangkuk china atau cawan. Jadi bagi yang terbiasa makan besar pasti tidak akan cukup jika cuma makan satu mangkuk saja, sehingga setidaknya butuh dua mangkuk untuk membuat kenyang.

1 komentar: