Kamis, 27 Februari 2014

Sangkal Putung atau Operasi?

Masih sering saya temui pasien yang datang dengan patah tulang namun kemudian menolak untuk dirawat oleh dokter dan lebih memilih untuk pergi ke sangkal putung [katanya sih nanti kalo ke dokter di operasi terus di pasang semacam logam untuk menyambung tulang. Lha, karena tubuhnya ada logam jadi mudah tersambar petir. Hahaha,,,(alasan logisnya sih pasti biaya)]. Banyak juga yang bahkan tidak berpikir untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ketika terjatuh atau mengalami trauma dan langsung pergi saja ke sangkal putung. Kalau melihat judul artikel ini, sebenarnya jawaban saya mudah saja, kalau patah tulang ya harusnya memilih dokter. Bukan karena saya ini juga seorang dokter, tetapi sangkal putung sebagai pengobatan alternatif tidak pernah berhasil mengobati orang dengan patah tulang. Penderita dengan trauma yang pergi ke sangkal putung dan sembuh seringkali merupakan penderita yang sebenarnya tidak mengalami patah tulang. Selain itu, sebenarnya tulang kita dapat menyambung sendiri tanpa bantuan apapun. Lalu kenapa kita perlu ke dokter? Pertama adalah untuk memastika apakah benar terjadi patah pada tulang. Kedua, walaupun tulang dapat menyatu sendiri, namun jika posisinya tidak diatur, maka penyatuan tulang dapat menimbulkan beberapa masalah seperti gangguan pada saraf berupa kesemutan sampai gangguan fungsi gerak dan bentuk yang tidak simetris. Ketiga, memanipulasi tulang yang patah tanpa mengetahui gambaran patahnya dapat merusak jaringan sekitarnya. Keempat, pada patah tulang yang terbuka, resiko infeksi tulang besar sehingga merupakan suatu keadaan yang mutlak ditangani oleh dokter. Saya sampai sekarang belum bisa memahami ketika menemui pasien yang lebih memilih pergi ke sangkal putung, padahal mereka juga membayar ke praktisi sangkal putung. Selain itu perlu disadari bahwa praktisi sangkal putung tidak dapat dituntut jika terjadi sesuatu terhadap diri anda. Patah tulang terutama yang tertutup merupakan kondisi yang sangat mudah diobati walau membutuhkan waktu yang agak lama. Jika sudah terjadi penyatuan tulang yang buruk akibat pengobatan alternatif, akan lebih susah ditangani. Jadi, tidak ada alasan yang logis bagi siapapun untuk pergi ke sangkal putung jika mengalami patah tulang. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar