Batuan
Piroklastik adalah batuan vulkanik bertekstur klastika yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan erupsi gunungapi. Material penyusun
tersebut terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi
(reworked) oleh air atau es. Pada kegiatannya batuan hasil kegiatan gunungapi
dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan dalam batuan beku atau
berupa produk ledakan/eksplosif dari material yang bersifat padat, cair ataupun
gas yang terdapat dalam perut gunung.
Material
piroklastik merupakan hasil banyak proses yang berhubungan dengan erupsi
vulkanik tanpa memandang penyebab erupsi dan asal dari materialnya. Fragmen piroklastik
merupakan fragmen "seketika" yang terbentuk secara langsung dari
proses erupsi vulkanik yang umumnya bersifat eksplosif. Material piroklastik
saat dierupsikan gunung api memiliki sifat fragmental, dapat berujud cair
maupun padat. Dan setelah menjadi massa padat material tersebut disebut sebagai
batuan piroklastik.
Endapan
piroklastik adalah endapan yang tersusun oleh partikel (piroklas) dan terbentuk
oleh erupsi yang eksplosif dan kemudian terendapkan. Proses erupsi ekplosif yang
terlibat dalam pembentukan endapan piroklastik meliputi tiga tipe utama yaitu :
erupsi letusan magmatik, erupsi freatik dan erupsi freatomagmatik. Ketiga tipe
erupsi ini mampu menghasilkan piroklas yang melimpah yang berkisar dari abu
halus (< 1/16 mm) hingga blok dengan panjang beberapa meter. Berikut berdasaran
proses pengendapannya, batuan piroklastik dibagi menjadi 3 jenis.
(sumber :
elisa.ugm.ac.id)
1.
Piroklastik Aliran (Flow Deposit)
Piroklastik aliran adalah aliran magma panas yang mengalir di lereng/permukaan
(lava) dengan konsentrasi tinggi
yang mudah bergerak dan dapat berupa gas atau partikel terdispersi yang
dihasilkan oleh erupsi gunung api (letusan eksplosif). Aliran piroklastik
melibatkan semua aliran pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava
baik besar maupun kecil. Endapan piroklastik pada tipe ini umumnya adalah
batuan berkuran bongkah dan abu.
Gambar 3. Endapan Aliran Piroklastik
(sumber : academia.edu)
2.
Piroklastik Jatuhan (Fall Deposit)
Jatuhan piroklastik merupakan piroklastik yang diendapkan melalui
media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari
kawah, menghasilkan suatu kolom erupsi. Jatuhan piroklastik terjadi karena
proses erupsi gunung api yang meledak, mengeluarkan isi perutnya dan kemudian
melontarkannya ke udara dan jatuh di suatu permukaan.
3.
Piroklastik Surge (Surge Deposit)
Surge piroklastik adalah piroklastik yang mekanisme transportasinya
secara dihembuskan, disemburkan atau menyeruak secara lateral yang mengangkut
piroklas sepanjang lereng/permukaan sebagai kelanjutan dari sistem turbulen. Konsentrasi
partikel relatif rendah dan merupakan dispersi gas dengan bahan padat.
Gambar 4. Endapan Surge Piroklastik
(sumber : academia.edu)
REFERENSI
Universitas Gadjah Mada (n.d). Batuan Piroklastik. Retrieved
from http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35168392/BATUAN_PIROKLASTIK.docx?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1444296841&Signature=esc5wcueUQEn4NsrH3VCxBcZy4Y%3D
Batuan Piroklastik (n.d). Retrieved from http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40384/d025fd0777d36d725d3a023f900a51cb
Irwansyah,
B. R. (2014). Petrografi Batuan Beku Fragmental (Piroklastik). Retrieved
from https://elangnaga.wordpress.com/2014/01/26/petrografi-batuan-beku-fragmental-piroklastik/